Pabrikan otomotif DFSK menilai mobil listrik baterai Gelora E menjadi salah satu solusi menghadapi kenaikan harga BBM bersubsidi yang sedang digodok pemerintah.
Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi mengatakan mobil listrik baterai atau kendaraan listrik membebaskan para pengguna mobil dari penggunaan BBM sekaligus menjaga alam dari emisi kendaraan bermotor.
“Rencana kenaikan harga BBM menjadi salah satu momok yang cukup memberatkan dunia usaha karena akan berpengaruh terhadap biaya operasional,” kata Achmad dalam siaran pers hari ini, Jumat, 2 September 2022.
Dia menyebut mobil listrik baterai DFSK Gelora E yang 100 persen mobil listrik baterao dalam menjadi solusi bagi perusahaan yang membutuhkan fungsi dan efisien biaya sekaligus nihil emisi karbon.
Baterai yang digunakan menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH yang menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 km sekali isi daya.
Pengisian daya listrik tidak memerlukan waktu lama berkat fasiliats fast charging sehingga 20 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.
DFSK Gelora E disebutnya hanya membutuhkan biaya Rp 200 per kilometer, atau 1/3 dari biaya operasional mobil dengan BBM.
Soal keamanan,DFSK Gelora E sudah mengadopsi perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), Sistem perlindungan baterai yang ketat juga untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.
Mobil listrik fungsional DFSK Gelora E ditawarkan dalam dua varian, yakni Minibus dan Blind Van.