Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menjadi sorotan setelah kegiatan pengenalan kampus untuk mahasiswa baru dikritik di media sosial.
Kegiatan itu dikritik karena mahasiswa baru dibiarkan berada di tengah lapangan sejak pagi hingga sore.
Mereka juga tak punya waktu untuk makan juga waktu salat yang diburu-buru.
“Kita maba dijemur di tengah lapang dari jam tujuh pagi sampai sekitar jam lima sore tanpa dikasih cemilan apa pun buat ngeganjel perut,” cerita seorang maba dikutip dari akun Twitter @sbmptn***s pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Presiden Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ryco Hermawan menyampaikan permintaan maaf karena kegaduhan akibat kegiatan technical meeting (TM) yang membuat mahasiswa maupun orang tua tidak nyaman.
“BEM Untirta menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa baru, orang tua, mahasiswa baru dan masyarakat atas ketidaknyamanan yang disebabkan kegiatan TM,” ujar Ryco dalam keterangan tertulis pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Dia menjelaskan TM yang dilaksanakan merupakan inisiatif BEM Untirta dalam mempersiapkan mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Adapun kegiatan PKKMB resmi yang dilaksanakan oleh institusi Untirta akan dilaksanakan pada tanggal 15-17 Agustus 2022 secara hybrid dengan skema perwakilan peserta sebanyak 150 orang dari masing-masing fakultas dan peserta lainnya mengikuti secara daring.
Hal itu sesuai Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2022 mengenai Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Ihwal mahasiswa baru yang disebut dijemur hingga berjam-jam, Ryco mengatakan ketika itu ada agenda yang direncanakan untuk pengambilan gambar video mozaik.
Waktu kegiatan tersebut adalah dua jam.
Namun, rupanya proses pengambilan gambar tidak sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditentukan.
Sedangkan mengenai informasi larangan makan, minum, istirahat, dan salat, Ryco mengatakan panitia telah mengimbau peserta untuk sarapan terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan dan membawa bekal makanan dan minuman untuk makan siang pada waktu istirahat.
Menurut Ryco, mereka diberikan waktu sesuai dengan jadwal istirahat selama dua jam, yaitu mulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB yang diatur secara bergiliran.
Adapun terkait beredarnya informasi mengenai kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan oleh Gerakan Disiplin Kampus (GDK) kepada mahasiswa baru, Ryco menyebut sebelum pelaksanaan technical meeting, BEM Untirta telah menyusun standard operating procedure (SOP) dan melaksanakan Training of Trainer (ToT) bagi mahasiswa yang akan terlibat dalam kepanitiaan.
Hal itu, kata dia, dilakukan agar tidak terjadi kontak fisik dan kekerasan verbal kepada mahasiswa baru,” katanya.
Dia meminta jika ada mahasiswa baru dan pihak lainnya yang mengalami kejadian yang kurang menyenangkan dalam bentuk apapun dapat melaporkan melalui hotline humas Untirta di nomor 0822-9897-9737 dengan menyertakan identitas diri yang resmi dan jelas.